Mengungkap Misteri Candi Dieng: Jejak Bersejarah Masa Mataram Kuno

gracefuldreams.com – Dieng, sebuah nama daerah pegunungan yang memiliki sejumlah peninggalan purbakala. Kunjungan pertama saya baru dimulai pada tahun 2013, beberapa saat setelah menikah. Pada saat itu, saya hanya berkunjung ke rumah saudara. Belum sempat mengunjungi situs candinya.

Kunjungan ke candinya baru dilakukan sekitar tahun 2018 an. Kunjungan pertama adalah kompleks Candi Arjuna saja. Kunjungan ke candi selanjutnya dilakukan pada tahun 2022. Selain candi tersebut, saya juga berkunjung ke candi Setyaki dan kompleks museum Kailasa.

Kala itu, saya pribadi belum banyak mencari data tentang candi ini. Baru di tahun 2024 ini secara kebetulan saya kebagian tugas ke Candi Dieng. Tepatnya tugas BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) Mengajar. Sebuah tugas yang memancing keingintahuan saya untuk mengeksplorasi data tentang Candi Dieng. Berikut sejumlah fakta tentang candi Dieng.

1. Merupakan salah satu peninggalan dari masa Mataram Kuno yang tertua

Pendapat bahwa bangunan candi Dieng berasal dari masa Mataram Kuno ini berdasarkan gaya bangunan yang ada pada candi tersebut. Candi Bima, yang letaknya tidak jauh dari kawah Sikidang, merupakan bangunan candi tertua. Pendapat ini telah muncul sejak awal dari penemuan. Catatan dari Raffles maupun N.J Krom senantiasa setia pada pendapat ini.

Asumsi ini muncul berdasarkan bentuk atap dari candi Bima. Laman kemdikbud.go.id, menyebut jika atap dari candi ini memadukan gaya dari India Utara dan Selatan. Gaya India Utara dilihat dari Menara tinggi (sikhara), sementara gaya India Selatan ditunjukkan dengan adanya menara-menara di bagian sudut dan relung berbentuk tapal kuda. Relung tersebut dihias dengan arca kudu. Penggabungan gaya tersebut hanya dijumpai pada candi ini saja.

Sementara tentang siapa raja yang membangunnya juga belum diketahui data pastinya. Hal ini karena belum ada data pasti yang menyebutnya.

2. Ditemukan dalam keadaan runtuh dan sebagian terpendam

Kondisi sejumlah candi di Dieng saat ditemukan tentu berbeda dengan kondisi saat ini. Saat ditemukan beberapa candi sudah dalam keadaan runtuh. Bahkan ada ada beberapa candi lagi yang sudah hilang jejaknya. Hal ini lumrah terjadi pada semua candi yang ada di pulau Jawa. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya.

Sepeninggal masyarakat pendukung dan penggunanya candi, daerah sekitar candi kemudian dihuni masyarakat baru, yang tidak tahu menahu tentang candi. Mereka turut andil dalam “menghilangkan” candi, dengan cara memanfaatkan batu-batu reruntuhan candi untuk bangunan rumah.

Sementara, masyarakat Eropa pada abad 19 juga ikut serta mendukung “hilangnya” candi. Mereka terbiasa memindahkan arca atau sejumlah temuan ke daerah lain maupun menggunakan batu candi untuk pembangunan gedung, jembatan, jalan dan bangunan lainnya. Fakta ini telah banyak diungkap dalam tulisan J.F.G. Brumund maupun Ijzerman pada abad 19.

3. Merupakan candi untuk agama Hindu

Seluruh candi-candi yang ada di Dieng memiliki latar agama Hindu. Meski ada sebutan Ondo Budho, deretan anak tangga yang juga menjadi salah satu peninggalan purbakala. Istilah Budho di kalangan masyarakat Jawa bukanlah merujuk pada agama Buddha saja, tetapi pada agama yang dianut nenek moyang yaitu Hindu – Buddha. Berarti, ini juga termasuk agama Hindu yang sempat dianut masyarakat pembangun candi Dieng.

4. Dicatat kembali pada abad 19

Catatan tertulis tertua yang menyebutkan kembali candi ini adalah laporan dari Mayor H.C. Cornelius (1774-1833), seorang insinyur militer Belanda dan Kapten Godfrey Phipps Baker (1786-1850, Perwira Infanteri Ringan Benggala ke-7). Keduanya merupakan utusan dari Letnan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Mereka bertugas di waktu yang berbeda. Cornelius berkunjung lebih awal ke Dieng, yaitu pada 1814, sementara Baker pada 1815. Menariknya laporan Baker lah yang dirujuk Raffles dalam bukunya The History of Java.

Sementara laporan dari Cornelius digunakan lebih kemudian oleh para peneliti Belanda, seperti N.J.Krom. Alasannya, laporan Cornelius lebih detail daripada Baker.

5. Berbahan batu kali

Bahan dari bangunan candi ini adalah batu kali. Ini menyesuaikan dengan ketersediaan bahan. Di sekitar daerah tersebut. Meskipun sama-sama andesit, namun ukurannya berbeda dengan batu yang digunakan di candi lain, misalnya candi Prambanan.

Semoga fakta-fakta di atas bisa membuat teman-teman lebih mengetahui tentang candi Dieng. Salam Budaya.

Baca Juga:

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Rokokslot

Mengungkap Keindahan Candi-Candi di Banten: Warisan Sejarah yang Memukau

Banten, sebagai salah satu provinsi di Indonesia, kaya akan sejarah dan kebudayaan. Salah satu aspek menarik yang terkandung di dalamnya adalah keberadaan berbagai candi peninggalan masa lampau. Dari kemegahan Candi Sanghyang Sirah hingga keindahan arsitektur Candi Kasepuhan, setiap candi memiliki cerita dan keunikan tersendiri. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap pesona dan keindahan beberapa candi yang ada di Banten.

Candi Sanghyang Sirah: Jejak Peradaban Hindu-Buddha

  • Sejarah dan Latar Belakang Candi Sanghyang Sirah merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang terletak di Desa Cisarua, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Banten. Candi ini diyakini sebagai peninggalan masa Hindu-Buddha yang dibangun pada abad ke-7 hingga abad ke-9 Masehi. Sebagai salah satu situs bersejarah, Candi Sanghyang Sirah menjadi saksi bisu perjalanan peradaban di wilayah Banten.
  • Keunikan Arsitektur Salah satu hal yang menarik dari Candi Sanghyang Sirah adalah arsitekturnya yang khas. Bangunan candi ini memiliki struktur tiga tingkat dengan ukiran relief yang menghiasi dinding-dindingnya. Arsitektur candi ini mencerminkan pengaruh gaya arsitektur Hindu-Buddha yang dominan pada masa itu, dengan sentuhan lokal yang khas dari daerah Banten.
  • Makna dan Fungsi Meskipun banyak aspek sejarah dari Candi Sanghyang Sirah yang masih menjadi misteri, namun diyakini bahwa candi ini memiliki makna dan fungsi sakral dalam kehidupan masyarakat Hindu-Buddha pada masa lalu. Sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan, candi ini menjadi pusat spiritualitas bagi masyarakat pada zamannya.

Candi Kasepuhan: Perpaduan Budaya Sunda dan Islam

  • Kehadiran Candi Kasepuhan Candi Kasepuhan terletak di Kampung Kasepuhan, Desa Cimanggu, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten. Candi ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang unik karena menggabungkan unsur-unsur arsitektur Hindu-Buddha dengan budaya Islam. Hal ini mencerminkan proses akulturasi dan perubahan budaya yang terjadi di wilayah Banten pada masa lalu.
  • Arsitektur yang Memukau Salah satu daya tarik utama dari Candi Kasepuhan adalah arsitektur yang memukau. Meskipun strukturnya telah mengalami kerusakan akibat faktor alam dan ulah manusia, namun keindahan arsitektur candi ini masih tetap terlihat. Arsitektur yang mencerminkan perpaduan antara budaya Sunda dan Islam memberikan keunikan tersendiri bagi Candi Kasepuhan.
  • Peran dalam Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Candi Kasepuhan juga memiliki peran penting dalam sejarah dan kehidupan masyarakat setempat. Selain sebagai tempat ibadah, candi ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya di masa lalu. Kehadirannya menjadi simbol keberagaman budaya dan toleransi agama yang telah lama menjadi bagian dari identitas masyarakat Banten.

Candi Karyamukti: Keindahan Arsitektur Megah dari Masa Lampau

  • Sejarah dan Asal Usul Candi Karyamukti merupakan salah satu candi Hindu-Buddha yang terletak di Desa Selaawi, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Lebak, Banten. Bangunan candi ini diyakini berasal dari abad ke-8 hingga abad ke-10 Masehi. Meskipun sebagian besar strukturnya telah mengalami kerusakan, namun keindahan arsitektur megah candi ini masih dapat dinikmati oleh para pengunjung.
  • Eksplorasi Arsitektur Candi Karyamukti memiliki arsitektur yang memukau dengan detail-detail ukiran yang menghiasi dinding-dindingnya. Struktur bangunan yang kokoh dan simbol-simbol keagamaan yang terpahat dengan indah menjadi daya tarik utama dari candi ini. Eksplorasi arsitektur candi ini menjadi pengalaman yang menarik bagi para penggemar sejarah dan arsitektur.
  • Pelestarian dan Pengembangan Pelestarian Candi Karyamukti menjadi tantangan yang penting untuk diatasi. Upaya-upaya pemeliharaan dan pengembangan telah dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait guna memastikan bahwa keindahan dan sejarah dari candi ini tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Pentingnya pelestarian warisan sejarah seperti Candi Karyamukti menjadi perhatian bersama untuk melestarikan identitas budaya dan sejarah Banten.

Penutup

Candi-candi di Banten tidak hanya merupakan bangunan bersejarah, tetapi juga nana4d merupakan warisan budaya yang memikat dan memikirkan. Dengan keindahan arsitektur dan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya, candi-candi ini menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang peradaban manusia. Penting bagi kita untuk terus menjaga dan memelihara warisan sejarah ini agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.

Mengulik Sejarah Candi Klero di Semarang yang Penuh Misteri

gracefuldreams.com – Candi Klero adalah salah satu peninggalan dari kerajaan Hindu-Buddha di Semarang, Jawa Tengah. Sejarah Candi Klero penuh misteri sebab candi ditemukan tahun 1995 dalam kondisi runtuh dan berantakan.

Candi ini ada di tengah kebun warga dan tidak dijumpai sumber sejarah lain di sekelilingnya. Oleh karena itu, sangat sulit mengetahui kapan dan bagaimana masa pembangunannya. Agar semakin jelas, simak uraian di bawah ini!

Sejarah Candi Klero

Tim KKN Reguler 79 Posko 54 dalam buku berjudul Sejuta Pesona Desa Tegalwaton: Sebuah Laporan Kegiatan dan Catatan Perjalanan menjelaskan bahwa Candi Klero berlokasi di Dusun Ngentak, Desa Klero, Kecamatan Tengaran.

Ketika ditemukan pada 1995, Candi Klero sudah runtuh. Kemudian, sebagai langkah pelestarian bangunan bersejarah, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah melakukan pemugaran.

Candi Klero hanya memiliki candi induk. Candi ini dibangun tanpa candi perwara alias tidak ada candi pendamping.

Bangunan Candi Klero tersebut bentuknya bertingkat atau berundak serupa dengan Candi Sambisari Yogyakarta. Ukuran candi ini kurang lebih 14 meter x 14 meter dan memiliki tinggi mencapai 4 meter.

Adapun dasar candi di tingkat pertama tingginya 1,4 meter dengan teras yang memiliki lebar 4 meter. Terdapat tangga berhias makara atau makhluk mitologi wujud monster air alias naga laut untuk menuju bangunan candi yang ada di tengah-tengah teras.

Bagian atas candi ada tonjolan yang mengitari badan candi. Sejarawan menduga tonjolan tersebut mempunyai fungsi sebagai penyangga tiang yang sekarang telah hilang dan tidak tersisa sama sekali.

Di dalam candi juga banyak ditemukan berbagai peralatan upacara berupa yoni atau simbol kesuburan serta arca Siwa. Kini, arca Siwa yang ditemukan di dalam Candi Klero tersebut dipindahkan dan disimpan oleh Dinas Purbakala Jawa Tengah di Semarang.

Para sejarawan sendiri mengatakan bahwa Candi Klero adalah peninggalan dari agama Hindu. Namun, tidak ditemukan sumber sejarah yang jelas tentang tahun berdirinya atau siapa yang memprakarsai pembangunan candi tersebut.

Bahkan, sejarawan percaya Candi Klero adalah candi dengan usia yang sangat tua. Hal ini terlihat dari kondisi dinding yang nampak polos tanpa hiasan relief.

Demikianlah penjelasan tentang sejarah Candi Klero yang penuh misteri. Semoga bermanfaat!

Baca Juga :

Rokokslot

Rokokslot

5 Sejarah Dunia yang Disembunyikan dan Masih Menjadi Misteri

gracefuldreams.com – Sejarah dunia dianggap menyimpan banyak misteri dan rahasia yang belum terpecahkan hingga saat ini. Beberapa fakta sejarah yang diungkapkan dalam buku-buku sejarah terkadang hanya sebagian kecil dari kisah sebenarnya.

Karena dalam perkembangan peradaban manusia, terdapat berbagai sejarah dunia yang disembunyikan dan masih menjadi misteri sampai dengan saat ini.

Lalu apa saja sejarah disembunyikan dan masih menjadi misteri tersebut? Mari temukan jawabannya pada artikel berikut ini.

Berbagai Sejarah Dunia yang Disembunyikan

Mengutip situs kemdikbud.go.id, istilah sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon.

Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang.

Meski sudah ada kemajuan teknologi, ternyata masih banyak sejarah dunia yang disembunyikan sehingga membuat informasinya misterius.

Ini dia berbagai sejarah dunia yang disembunyikan dan masih menjadi misteri hingga saat ini.

1. Kematian Tutankhamun

Tutankhamun adalah seorang firaun Mesir yang berkuasa pada abad ke-18 SM. Ia dikenal sebagai salah satu firaun paling terkenal di dunia karena kekayaannya yang luar biasa dan makamnya yang ditemukan pada tahun 1922.

Namun, penyebab kematian Tutankhamun masih menjadi misteri hingga saat ini. Beberapa teori menyebutkan bahwa ia meninggal karena malaria atau karena efek samping dari obat-obatan yang ia konsumsi.

2. Peradaban Atlantis

Atlantis adalah sebuah peradaban legendaris yang konon telah tenggelam ke dalam lautan ribuan tahun yang lalu.

Meskipun banyak orang percaya bahwa Atlantis hanyalah sebuah mitos, namun beberapa teori menyebutkan bahwa peradaban tersebut benar-benar ada dan tenggelam karena bencana alam.

3. Kehidupan di Bawah Bumi

Banyak orang percaya bahwa ada sebuah dunia bawah tanah yang besar dan misterius yang dihuni oleh makhluk-makhluk aneh.

Beberapa orang bahkan percaya bahwa makhluk-makhluk tersebut berinteraksi dengan manusia dan membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, hingga saat ini tidak ada bukti yang kuat mengenai keberadaan dunia bawah tanah tersebut.

4. Hilangnya Koloni Roanoke

Pada tahun 1587, sekelompok orang Inggris mendarat di Pantai Timur Amerika Utara untuk membangun koloni baru.

Namun, pada tahun 1590, ketika pasukan pembebasan tiba di lokasi tersebut, koloni Roanoke telah hilang tanpa jejak.

Hingga saat ini, hilangnya koloni Roanoke masih menjadi misteri besar dan tidak ada penjelasan yang memuaskan mengenai kejadian tersebut.

5. Stonehenge

Stonehenge adalah sebuah situs bersejarah yang terletak di Wiltshire, Inggris. Struktur batu besar tersebut konon dibangun sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Namun, tujuan pasti dari pembangunan situs tersebut masih belum jelas hingga saat ini.

Beberapa teori menyebutkan bahwa Stonehenge digunakan sebagai tempat ritual agama, observatorium astronomi, atau bahkan sebagai tempat penyembuhan spiritual.

Itulah beberapa sejarah dunia yang disembunyikan dan masih menjadi misteri.

Baca Juga

Rokokslot

Mungkinkah Atlantis Ada di Indonesia?

gracefuldreams.com – Genap 15 tahun sudah, Ahmad Yanuana Samantho bergelut dengan Atlantis dan segala misteri-misterinya. Ketika sang pembawa cerita Atlantis, Plato, belum sampai mengungkap di mana lokasi peradaban itu, Samantho begitu yakin ia ada di Indonesia.

Semua bermula dari kegemarannya terhadap sesuatu yang filosofis di masa SMA. Ketika anak seusianya saat itu sedang heboh-hebohnya menggemari Jhon Travolta, sekitar tahun 1980-an, ia justru lebih banyak merenung ditemani buku-buku filsafat nan tebal.

Tampil sebagai penyendiri, Samantho bukannya tak percaya diri. Ia merasa lebih berguna berkawan dengan buku-buku dibanding dengan berjingkrak-jingkrak menikmati alunan musik.

Ternyata, darah menyenangi hal-hal yang berhubungan dengan ilmu sosial turun dari sang bunda yang merupakan antropolog Universitas Indonesia.

“Jadi saya memang sejak muda suka sejarah dan filsafat meskipun saya awalnya sarjana politik,” ujar Samantho dalam perbincangan dengan kumparan di kediamannya di Parung, Bogor, Jumat (11/1).

Perkenalannya dengan Atlantis dimulai ketika ia mulai membaca karya-karya Stephen Oppenheimer (1998) dan Profesor Santos asal Brasil soal Atlantis (2005). Baginya, saat itu adalah masa-masa menyenangkan. Katanya, seperti menemukan cinta pertama.

Buku Santos yang berjudul ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Founded’ menjadi penyemangatnya untuk menggapai bukti-bukti baru soal Atlantis. Apalagi Santos secara spesifik menyebut Atlantis yang hilang itu ada di Nusantara.

Dalam bukunya, Santos mengungkapkan 30 ciri-ciri peradaban Atlantis yang ia temui di Nusantara. Dari mulai soal sistem irigasi, teknologi perkapalan, hingga beberapa artefak kuno yang identik.

Membaca buku Santos membuat Samantho semakin bersemangat. Awalnya ia hanya menyadur tulisan profesor nuklir itu untuk diterbitkan di majalah tempat ia bekerja tahun 2010, Madina.

Santos menyebut, Atlantis berada di sekitar Sundaland. Di antara Sumatera, Gunung Krakatau dan Laut Jawa.

Atlantis kemudian hilang karena letusan gunung berapi yang dibarengi dengan gempa dahsyat di Sundaland, mencairnya kutub utara dan selatan yang menyebabkan banjir dahsyat.

“Namun sayangnya Santos meninggal dan belum sempat ke Indonesia. Dia meninggal di Amerika,” ujar lulusan Magister Universitas Paramadina itu.

Bak mendapat durian runtuh, tak lama kemudian tulisan Samantho menjadi sorotan tokoh-tokoh penting di Indonesia. Antara lain, mantan wakil gubernur Jawa Barat Dede Yusuf dan eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashiddiqie.

“Nah Pak Jimly-lah yang menyuruh saya dan tim penerbit Ufuk untuk menerjemahkan bukunya Santos. Terbitlah awal tahun 2011,” ungkapnya.

Tak cuma itu, Samantho juga mendapat dukungan penuh dari Dede Yusuf ketika menyodorkan ide untuk menyelenggarakan konferensi internasional soal Atlantis di Bogor. Pemprov Jabar mau mensponsori seluruh kegiatan tersebut.

Tak main-main, Samantho menghadirkan pembicara-pembicara yang memang fasih betul soal Atlantis. Dari mulai Oppenheimer yang menulis buku berjudul “The Eden in The East” dan anak dari Prof Santos yang tinggal di Amerika Serikat Frank Joseph Hoff.

Di sana kemudian dipaparkan secara gamblang sejumlah penemuan yang diyakini bekas peninggalan Kerajaan Atlantis. Akhirnya Samantho kemudian mengumpulkan bukti-bukti penyempurna buku karya Santos berjudul “Peradaban Atlantis Nusantara” tak lama setelah konferensi itu.

“2013 muncul Gunung Padang dan fakta-faktanya. Saya sendiri sudah menduga artefak itu ada. Di buku saya, saya sajikan ini ada, artefak misalnya bangunan megalitik atau patung di Lampung, di Teluk Bada di Sulawesi yang mirip dengan Ester dengan patung di Samudera Pasifik dengan Amerika Selatan,” ungkapnya.

Tak puas sampai di situ, ia terus berupaya mematahkan pendapat mereka yang skeptis tentang Atlantis. Dari mulai penemuan patung di Medan, hingga penemuan topeng logam campuran di Goa Meda, Jombang, Jawa Timur.

Setelah diteliti di Italia, lanjut dia, umur topeng ternyata puluhan ribu tahun, cocok dengan kisah Plato tentang Atlantis yang hilang sekitar 9000 SM.

“Puluhan ribu tahun lalu bangsa kita sudah mempunyai teknologi metalurgi. Sudah mengerti mineral batuan yang mengandung logam yang bagus sudah ada peleburan yang jadi topeng. Itu banyak sekali bukti kalau kita mau berpikiran terbuka menerima,” ungkapnya.

Isu Atlantis kemudian perlahan meredup sekitar tahun 2015. Namun Samantho tak berhenti meneliti untuk mengungkapkan misteri Atlantis.

Ia juga menyebut sering berkumpul dengan komunitas yang suka dan meneliti Atlantis di berbagai kota. Sampai pada akhirnya ia menemukan sesuatu yang ia sebut sebagai bukti baru di tahun 2018.

Beriringan dengan meledaknya film superhero ‘Aquaman’, isu ini muncul kembali meski tak sekencang sebelumnya. Di saat yang sama, Samantho juga mengklaim bukti baru bahwa Atlantis ada di Indonesia.

Ia mengisahkan, semua bermula dari akhir tahun 2018. Samantho bertemu dengan keluarga Ari Karyono, seorang pejabat di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI.

Keluarga Ari Karyono ini, lanjut dia, ternyata sejak tiga tahun terakhir ini mengumpulkan banyak artefak, pusaka kuno yang ditemukan di sekitar Madura, Selat Bali, Pulau Bawean. Baik di darat maupun di lautan.

“Ditemukan berupa pusaka berbahan baku logam meteorid. Beda dengan keris yang campuran, ini murni bahan meteorid,” tutur dia.

Pusaka tersebut berupa pedang, cincin, mahkota, yang jumlahnya puluhan. Barang meteorid itu menurutnya ditempa lipat artinya dipanaskan sedemikian rupa dan hanya bisa lebur di suhu 3000 derajat celcius.

Keluarga Ari Karyono kemudian meneliti juga ke pusat pembuatan keris di Madura. Namun para empu keris di sana tak sanggup untuk membuat pusaka dengan model dan bahan yang sama.

“Bahannya enggak ada dan teknologinya rumit,” katanya.

Ia bercerita, ada kujang yang panjangnya satu setengah meter dan beratnya 20 kg. Ada kujang naga, kujang lumba-lumba, ada trisula. “Cincinnya juga gede-gede, enggak masuk di tangan orang sekarang,” ujar Samantho.

Samantho semakin yakin bahwa Atlantis benar-benar ada di Indonesia.

Di sisi lain, pihak arkeolog di Indonesia belum bisa memercayai bahwa Atlantis itu ada. Apalagi seperti yang disebutkan Samantho, Atlantis ada di Indonesia.

Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Bambang Budi Utomo bahkan menyebut Atlantis hanyalah berada di dunia ide. Sementara soal bukti-bukti, menurutnya hanya dicocok-cocokkan saja.

“Kalau memang Atlantis itu ada dia adanya enggak jauh dari Laut Mediterania, di sekitar gunung api Santorini di sana. Itu juga kalau ada,” ujar Bambang ketika berbincang dengan kumparan di kantornya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (12/1).

Bambang juga mengaku sempat membaca buku karya Santos. Namun tak sampai habis.

Dia juga menyebut, apa yang disampaikan Santos bahwa Atlantis di Laut Jawa juga sulit dipercaya. Sebab, tak ada satupun peninggalan sejarah yang mirip dengan peradaban di barat ataupun Mesir.

“Yang saya terakhir baca itu si Santos itu bilang ada di selatan Kalimantan di Laut Jawa. Tempat bermuaranya sungai sungai besar. Di situ disebutkan ada pulau yang dikatakan bekas pilar Hercules. Nah itu kan enggak mungkin,” ujarnya.

“Sekarang, barang-barang yang ditinggalkannya itu apa?” ujar Bambang.

Menurut Santos, Atlantis itu kerajaan yang lenyap sekitar tahun 9500 sampai 9000 SM. Seharusnya, apabila Atlantis benar-benar di Indonesia ada, paling tidak, tembikar di sekitar lokasi istana kerajaan itu bisa ditemukan.

Sementara menurut penelitian Bambang, sejauh ini situs tertua di Indonesia itu berasal dari 3800 tahun SM dengan tinggalannya berupa tembikar.

“Kan enggak mungkin kerajaan itu lenyap 9500 tahun yang lalu, sementara itu yang ini 3800 SM. Itu kan sesuatu yang enggak mungkin,” tegasnya.

Samantho sendiri sudah memprediksi akan ada pihak-pihak yang mempertentangkan temuannya. Namun, ia meyakini mereka hanyalah pihak yang belum mau mengakui ada peradaban yang lebih maju dari peradaban kuno Yunani.

Peradaban itulah yang disebutnya sebagai Atlantis, yang sekali lagi diyakini ada di Indonesia.

Benda Misterius dari Langit Hantam Rumah di Florida, Ini Penampakannya

gracefuldreams.com – Barang misterius dari langit dilaporkan menghantam suatu rumah di Florida, AS. Dugaan sedangkan, barang itu ialah puing Stasiun Luar Angkasa Internasional( ISS).

Barang misterius itu berupa tabung silinder dengan panjang sebagian sentimeter serta berat 1 kg. Ia jatuh menembus atap serta 2 lantai rumah Alejandro Otero di Naples, Florida, pada 8 Maret 2024, jam 14. 34 waktu setempat.

Belum dikenal dari mana barang tersebut berasal. Tetapi terdapat mungkin itu merupakan salah satu dari 9 baterai yang dibuang dari ISS.

Lebih dahulu pada hari yang sama, palet kargo yang bawa baterai kepunyaan tubuh antariksa Jepang JAXA dikenal merambah suasana serta jatuh di Teluk Meksiko. Barang itu dibuang dari stasiun luar angkasa pada 2021, puing- puing setelah itu dibakar di suasana, serta sisanya jatuh ke tanah.

“ Kayaknya salah satu barang menimpa Ft Myers serta mendarat di rumah aku di Naples,” tulis Otero di media sosial X.“ Palet yang dibuang itu merobek atap rumahku serta melewati 2 lantai, hampir menabrak anakku.”

Otera sudah menyerahkan barang misterius yang mengganggu rumahnya ke NASA. Sehabis barang berakhir ditilik, Otera hendak mengajukan klaim ubah rugi atas kehancuran rumahnya, walaupun proses ini dapat jadi lebih rumit bila barang itu nyatanya kepunyaan JAXA.

“ NASA mengumpulkan suatu barang bekerja sama dengan owner rumah, serta hendak menganalisis barang tersebut di Kennedy Ruang Center NASA di Florida sesegera bisa jadi buat memastikan asal usulnya,” papar Joshua Finch, juru bicara NASA, dilansir dari  Live Science.

Florida bukan salah satunya tempat yang sempat dihantam oleh sampah antariksa yang masuk serta mendarat di Bumi. Slot Pulsa 4 dari booster Long March 5B Cina jatuh ke Bumi antara tahun 2020 serta 2022, menghujani Tepi laut Gading, Kalimantan, serta Samudera Hindia.

Puing- puing roket SpaceX pula jatuh menghantam suatu peternakan di negeri bagian Washington serta mendarat di suatu peternakan domba di Australia pada 2021 serta 2022. Tubuh Antariksa di segala dunia dikala ini tengah berupaya mengawasi lebih dari 30. 000 puing sampah antariksa, serta masih banyak lagi potongan kecil yang belum terpantau.

Para ilmuwan telah menganjurkan bermacam metode buat kurangi sampah di langit Bumi, semacam mengumpulkan sampah gunakan jaring, sampai memakai robot luar angkasa.

Misteri Hilangnya Jasad Manusia Tragedi Tenggelamnya Kapal Titanic

gracefuldreams.com – Setelah lebih dari 111 tahun tenggelam, kapal Titanic masih punya daya tarik untuk dibahas publik. Salah satu yang kini ramai dibahas adalah tentang tidak adanya sisa-sisa manusia yang ditemukan di dalam bangkai tersebut.

“Saya tidak melihat satu pun sisa manusia,” ujar James Cameron, direktur Titanic yang telah mengunjungi dan menjelajahi bangkai kapal sebanyak 33 kali kepada The New York Times pada 2012 silam.

“Kami sudah melihat pakaian. Kami melihat sepasang sepatu yang menjadi petunjuk adanya mayat di sana. Namun lagi-lagi kami belum pernah melihat sisa-sisa manusia.”

Fakta inilah yang membuat para penganut teori konspirasi heboh, tapi sebenarnya ada alasan yang lebih masuk akal kenapa kita belum menemukan mayat dari 1.500 orang yang tewas saat kapal tenggelam. Salah satu alasannya adalah jaket pelampung yang banyak dipakai oleh penumpang dan awak kapal.

Jadi begini, ketika orang-orang yang menggunakan pelampung tidak berhasil diselamatkan, mereka akan meninggal dalam keadaan tetap terapung di lautan. Badai yang terjadi setelah tenggelamnya kapal kemungkinan akan menyapu mayat-mayat tersebut dari reruntuhan kapal, sementara arus laut membawanya semakin jauh dari lokasi pertama orang-orang itu meninggal.

Sedangkan mayat yang terperangkap di dalam reruntuhan kemungkinan besar juga lenyap dilahap oleh hewan-hewan pemulung laut yang lapar. Lantas, kenapa tulang belulang manusia tidak ditemukan di kapal Titanic? Padahal, tulang manusia biasanya tetap ditemukan di bangkai kapal yang lebih tua yang bersemayam di laut dalam.

“Masalah yang harus Anda atasi adalah, pada kedalaman di bawah sekitar 914 meter, Anda berada di bawah apa yang disebut dengan ‘kedalaman kompensasi kalsium karbonat’,” papar Robert Ballard, penjelajah laut kepada NPR.

“Dan air di laut dalam mengandung kalsium karbonat yang sebagian besar terbuat dari tulang. Misalnya, di Titanic dan Bismarck, kapal-kapal tersebut berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat, jadi begitu makhluk laut memakan daging dan menyisakan tulang, maka tulangnya juga akan hancur.”

Sejumlah orang percaya, di bagian kapal yang tertutup seperti ruangan mesin di mana air segar kaya oksigen dan makhluk laut tidak bisa masuk, kemungkinan masih ada beberapa jenazah yang terawetkan. Namun, 111 tahun setelah kapal Titanic tenggelam, gagasan bahwa kita mungkin menemukan sisa-sisa manusia di dalam kapal tersebut tampaknya semakin mustahil.

Misteri Otak yang Diawetkan Alami selama Ribuan Tahun

gracefuldreams.com – Otak bisa jadi merupakan jaringan lunak dalam badan yang sangat lembut. Oleh sebab itu, organ ini cenderung bisa membusuk dengan kilat sehabis manusia wafat. Otak berganti jadi cairan yang kemudian menghilang serta cuma menyisakan tengkorak.

Pemikiran ini membangkitkan ketertarikan seseorang antropolog forensik Alexandra Morton- Hayward buat mempelajari ribuan permasalahan tentang otak terpelihara utuh sepanjang ratusan tahun, serta apalagi terdapat yang ribuan tahun lamanya.

Prof di Kementerian Ilmu Bumi Universitas Oxford itu mengetuai riset buat menyangkal asumsi yang menyebut penampakan otak yang diawetkan sempurna merupakan penemuan arkeologi yang sangat aneh.

Kenyataannya, berkat penelitiannya, dia bisa memverifikasi kalau jaringan saraf otak bisa bertahan dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan lebih dahulu, dibantu oleh keadaan tertentu yang menghindari pembusukan otak Scatter Pink.

Diterbitkan dalam harian ilmiah The Royal Society, riset ini mengumpulkan ilustrasi lebih dari 4. 000 otak manusia yang timbul di lebih dari 200 catatan.

Sebagian ilustrasi otak apalagi terdapat yang berasal dari pertengahan abad ke- 17.

Antara lain merupakan suatu otak berumur dekat 12. 000 tahun yang timbul di dekat sebagian gigi gajah purba mamut di Rusia.

Dalam catatan riset tersebut disebutkan bermacam berbagai web arkeologi semacam tepian bawah danau pada Era Batu di Swedia, di kedalaman tambang garam Iran dekat 500 SM, sampai puncak gunung berapi Andes pada masa puncak Kerajaan Inca.

Morton- Hayward meyakini kalau otak purba ini dapat jadi sumber data berarti tentang masa kemudian manusia yang belum dieksploitasi.

“ Pada prinsipnya Slot Demo, kita wajib menciptakan protein serta DNA di otak yang lebih sedikit terdegradasi dibanding di tulang,” jelasnya dalam wawancara dengan majalah Science.

” Begitu kita mempunyai modul ini, kita dapat belajar banyak tentang nenek moyang kita dari modul tersebut.”

Mekanisme kelima

Morton- Hayward awal kali tertarik pada pengawetan otak dikala bekerja di rumah duka.

“ Salah satu perihal yang sangat membuat aku penasaran merupakan dekomposisi. Sama semacam kita yang berbeda- beda dalam kehidupan, kita pula hadapi penguraian yang berbeda dikala kematian,” jelas Morton- Hayward.

” Serta kayaknya banyak perihal tergantung pada gimana Kamu hidup serta sebab apa Kamu mati,” ucapnya setelah itu.

Tiap- tiap otak yang tercatat dibanding dengan informasi hawa historis dari daerah yang sama.

Tujuannya merupakan buat mengeksplorasi tren kapan serta di mana otak tersebut ditemui.

Analisis ini menguak pola- pola dari keadaan area yang terpaut dengan bermacam metode pengawetan dari waktu ke waktu.

Tercantum di antara lain merupakan kehilangan cairan tubuh, pembekuan, saponifikasi( transformasi lemak jadi sejenis zat sabun yang diketahui selaku” parafin kuburan”) serta proses penyamakan.

Tetapi proses yang dikenal ini melindungi segala jaringan lunak, tidak cuma otak.

Mereka tidak menarangkan 1. 300 permasalahan di mana otak merupakan salah satunya jaringan lunak yang bertahan. Bagi para periset, perihal ini diakibatkan oleh apa yang mereka gambarkan selaku mekanisme konservasi kelima.

“ Mekanisme yang tidak dikenal ini betul- betul berbeda,” kata Morton- Hayward kepada portal NewScientist.

“ Fitur utamanya merupakan kita cuma mempunyai otak serta tulang yang tersisa. Tidak terdapat kulit, tidak terdapat otot, tidak terdapat isi perut.”

Hipotesisnya merupakan, dalam kondisi tertentu, zat semacam besi ataupun tembaga bisa mengkatalisis pembuatan jalinan antara protein serta lipid.

Perihal ini setelah itu membentuk molekul yang lebih normal serta tahan terhadap degradasi.

Kuncinya terletak pada watak protein serta lipid yang ditemui di otak, ataupun perbandingan keduanya.

“ Apakah kondisi tersebut sebab area ataupun terpaut dengan biokimia unik otak. Itu ialah fokus riset kami dikala ini serta di masa depan,” jelas Morton- Hayward.

Untuk periset Slot x500, otak yang bertahan ribuan tahun ini relevan pada mekanisme yang“ mirip dengan yang kita amati pada penyakit neurodegeneratif, semacam demensia.”

“ Jadi bila kita dapat mengenali apa yang terjalin pada otak sehabis kematian, kita bisa jadi pula dapat menarangkan apa yang terjalin pada penuaan otak dalam kehidupan,” tambahnya.

5 Fakta Mengenai Keberadaan Atlantis

gracefuldreams.com – Sejak pertama kali dikisahkan, keberadaan Atlantis sebagai peradaban yang hilang, hingga kini menjadi bahasan yang menarik dan menantang untuk dipecahkan oleh sejumlah peneliti dan penjelajah. Perdebatan keberadaan Atlantis tak jarang menimbulkan perdebatan yang kemudian memunculkan berbagai teori mengenai tempat yang disebut-sebut sebagai peradaban yang hilang.

Berbagai macam termasuk penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dunia telah dilakukan untuk membuktikan sejumlah teori mengenai keberadaan Atlantis. Sayangnya, sampai hari ini saat ini belum ada satupun bukti maupun teori yang berhasil membuktikan keberadaan Atlantis secara akurat. Namun, terdapat beberapa fakta unik mengenai keberadaan Atlantis yang menarik untuk diketahui. Berikut 5 fakta keberadaan Atlantis versi Potongan Nostalgia.

Pulau Santorini

Salah satu teori terkenal tentang Antlantis dan paling logis tentang keberadaannya menyebutkan bahwa Atalantis terletak di pulau yang berada di kawasan Yunani kuno, Thera. Daerah tersebut saat ini menjadi Santorini.

Terjadi letusan gunung berapi besar yang menghilangkan sebagian wilayah Santorini pada 3.600 tahun yang lalu. Pakar geologi mengatakan bahwa topografi Santorini sesuai dengan apa yang digambarkan oleh Plato mengenai Atlantis.

Plato yang merupakan filsuf Yunani terkenal mengisahkan, pada suatu masa ada sebuah negeri yang sangat makmur dan indah bernama Atlantis.

Akan tetapi, para penduduk yang menghuni Atlantis memiliki sifat yang tamak. Hal tersebut membuat para dewa murka dan kemudian terjadilah banjir dan gempa hebat yang menenggelamkan Atlantis beserta seluruh penghuninya.

Teknologi Antikythera

Antikythera merupakan sebuah kalkulator mekanik yang diyakini sebagai salah satu cikal bakal komputer mekanik yang ada di dunia. Alat ini ditemukan (bukan diciptakan) oleh seorang arkeolog Valerios Stais pada tahun 1901 di sebuah kapal yang karam di lepas pantai Antikythera, sebuah pulau di antara Kreta dan Peloponnesos, Yunani.

Para ahli memercayai jika masyarakat zaman dahulu dianggap belum mampu untuk menciptakan alat dengan teknologi secanggih itu. Oleh karenanya, sebagian ilmuwan percaya bahwa Antikythera berasal dari peradaban Atlantis yang dikenal memiliki teknologi yang canggih.

Penemuan Logam Kuno

Dalam teorinya, Critias, Plato menyebutkan bahwa Atlantis merupakan kota yang berkilauan dengan lampu dari orichalcum, logam mulia. Pada tahun 2015, arkeolog menemukan 39 balok orichalcum di bangkai kapal yang berasal dari abad ke-6 Sebelum Masehi. Penemuan logam tersebut dianggap memperkuat teori Plato tentang keberadaan Atlantis.

Batu Jangkar di Selat Gibraltar

Menurut Plato dalam teorinya, Atlantis terletak di “Pillars of Hercules” yang merupakan nama kuno untuk daerah dekat Selat Gibraltar. James Cameron, sutradara film dokumenter Atlantis Rising mengatakan bahwa mereka menemukan batu jangkar kuno di Selat Gibraltar. Mereka mengklaim bahwa penemuan itu bisa menjadi bukti dari keberadaan Atlantis dan menguatkan teori Plato.

Ukiran Batu Di Spanyol Selatan

Dalam Atlantis Rising, Georgeos Diaz-Montexano mengklaim bahwa beberapa penduduk Atlantis melarikan diri ke Semenanjung Iberia dan menetap di tempat yang sekarang dikenal sebagai Campanario, Spanyol. Pahatan batu yang ditemukan di sebuah situs di Campanario menunjukkan gambar perahu dan kuda yang sedang dilewati ombak. Ciri-ciri lain dari ukiran batu, seperti struktur lingkaran konsentris dari kota bergambar, selaras dengan teori Plato tentang Atlantis.

Misteri Ular Raksasa Penyelamat Seorang Nenek Saat Tsunami Aceh

gracefuldreams.com – Umi Kalsum masih tak percaya ia bisa hidup saat gelombang tsunami meluluhlantakkan Aceh pada tahun 2004 silam. Ada banyak mukjizat Allah yang terjadi pada bencana alam dahsyat 17 tahun lalu, salah satunya kisah nenek satu ini yang selamat usai ditolong ular.

Disarikan dari berbagai sumber, Mak sumi, begitu Umi Kalsum biasa disapa, berprofesi sebagai juru memandikan mayat. Dia juga bidan kampung dan telah melakoni pekerjaan ini selama 35 tahun.

Nenek yang kala itu sudah berusia 60 tahun itu mengenang, pada Minggu pagi 26 Desember 2004, ia lagi asyik menanam bunga di perkarangan rumahnya di Desa Alu Naga, Kabupaten Aceh Besar.

Tiba-tiba tanah Aceh diguncang gempa berkekuatan 9,1 skala Richter. Beberapa menit setelah gempa orang berlarian sambil berteriak air laut naik. Mak Sumi juga ikut berlari karena anaknya juga berteriak bahwa air laut saat itu sudah naik.

Saat itu yang dia ingat hanya menggendong cucunya yang baru berumur 5 tahun lalu tiba-tiba tubuhnya terhempas gelombang tsunami. Lalu, cucunya terlepas dari genggaman tangannya.

Secara samar-samar Mak Sumi ingat dia diaduk-aduk di dalam air dan sempat tangannya tersangkut di pagar dan hampir putus, kemudian pingsan.

Saat terombang-ambing yang tidak tahu sudah berapa lama, dia lalu setengah sadar dan melihat Jembatan Kajhu. Di situlah keajaiban yang sulit dinalar terjadi.

Mak Sumi melihat ular besar di depan matanya dan tanpa aba-aba ular itu melilitnya. Ia tidak tahu sejak kapan ular itu bersamanya.

Namun menurut kesaksian warga yang ada di dekatnya pada waktu itu, banyak yang mengira kalau dia pasti mati karena akan dilahap ular sebesar tiang listrik tersebut ke tengah sungai.

Rumah nenek itu berada kurang lebih 100 meter dari pinggiran Pantai Kuala Alu Naga. Awalnya, dia sempat mengira ular tersebut hanyalah sebatang pohon pisang.

Saat dibawa ular itu dia hanya bisa berucap zikir dan terus berbisik agar diselamatkan ke darat.

Saat tubuh Umi dalam lilitan ular tersebut, Umi sempat melihat mayat-mayat korban tsunami berhanyutan dengan sampah memenuhi Krueng (sungai) Aceh yang bermuara ke lautan Alu Naga.

Ia pun kembali pingsan saat masih dililit ular dan kembali tersadar saat sudah di kawasan Sungai Lamyong.

Ia becerita beberapa menit kemudian seorang remaja melemparkannya sehelai baju kaos, disusul seorang wanita yang memberikannya sehelai gorden untuk menutupi tubuhnya.

Rupanya Mak Sumi sudah telanjang karena bajunya semua robek, hanya sisa benar di leher saja.

Setelah Umi menutupi tubuhnya barulah datang 3 pemuda, yang menurutnya merupakan relawan Palang Merah Indonesia (PMI). Ketiga pemuda itu juga yang menarik badannya pelan-pelan dari lilitan ular. Bukannya melawan, ular itu juga melepas badan Umi dengan perlahan dan pergi entah kemana.

Baca Juga

Slot x500

Scatter Pink